Jumat, 18 Maret 2011

ingat sakaratul maut

Saat seseorang mengalami sakaratul maut para malaikat turun mendekati dan berada disisi kepalanya. Orang yang mengalami sakaratul maut ia akan menyaksikan apa yang akan terjadi pada dirinya dan apa yang akan disediakan untuknya serta apa yang akan ia dapatkan, baik berupa nikmat ataukah azab.

Bagi orang mukmin dan senantiasa beribadah kepada Allah, ketika ia di tunjukkan tempat kembalinya yaitu surga, maka ia meminta rohnya dicabut seketika itu juga, karena ia ingin segera berjumpa dengan Allah Swt dan surga yang telah dijanjikan untuknya. Sedangkan bagi orang yang gemar melakukan maksiat atau orang-orang kafir, maka ia akan diperlihatkan tempat kembalinya, ia ingin lari karena takut dengan kematian.

Orang-orang mukmin ketika malaikat mencabut ruhnya, malaikat Izrail menarik keluar ruh orang-orang mukmin dengan sangat pelan, seperti menarik sehelai rambut dari dalam tepung, ia tidak merasakan apa-apa melainkan kebebasan keluar dari jasad yang telah menjadi wadah ruh selama bertahun-tahun dan ia (ruh) rindu pada kampung halamannya dan ruh pun rindu untuk kembali kepada Allah. Bagi orang-orang kafir ditarik ruhnya oleh malaikat Izrail dengan sangat keras dan menyakitkan dan pedih rasanya, tidak bisa kita bayangkan betapa sakitnya ketika ruh di tarik dari jasad. Namun kita yang masih hidup ketika melihat seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut, kita tidak dapat mendengar rintihan dan jeritan ruh ketika keluar berpisah dengan jasad yang di tarik secara paksa oleh malaikat Izrail.

Rasulullah Saw. bersabda:

"Sakitnya sakaratul maut itu kira-kira tiga ratus sakitnya pukulan dengan pedang." (HR. Imam Ibnu Abad Dunya).

Keluarnya ruh dari jasad ketika seorang dalam keadaan sakaratul maut sebenarnya dapat kita lihat dari gerakan matanya ke atas. Seperti yang telah diriwayatkan Imam Muslim, bahwa Rasulullah Saw. bersabda:

"Sesungguhnya roh itu dicabut terus diikuti oleh mata. Para keluarganya lalu gemuruh, Kemudian Nabi Saw. bersabda pula: "Janganlah engkau semua mendo'akan terhadap dirimu sendiri, kecuali dengan yang baik-baik saja, maka sesungguhnya malaikat itu sama mengaminkan pada apa yang kamu ucapkan......" (HR. Imam Muslim).

Mengingat begitu hebatnya kematian, kita tidak tahu kapan mati itu tiba, dalam keadaan yang bagaimana kita saat kematian itu datang, apakah kita dalam keadaan iman atau tidak, dalam melakukan ibadah atau maksiat. Kematian hanya Allah yang Maha Tahu. Oleh karena itu marilah kita perbanyak mengingat mati dengan melakukan kebaikan dan senantiasa beribadah kepada Allah.

"Sepandai-pandai manusia itu ialah orang yang lebih banyak ingatnya kepada kematian dan sangat cukup persiapannya (perbekalannya) untuk menemui kematian itu.

Orang-orang yang sedemikian itulah yang benar-benar disebut orang pandai, dan mereka itu akan pergi (ke alam baqa') dengan membawa kemuliaan dunia dan kemuliaan akhirat."
(HR. Ibnu Majah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar